Kamis, 29 Juli 2010

Lagi, Sawit Bermasalah di Kalimantan

http://www.facebook.com/notes/save-our-borneo/lagi-sawit-bermasalah-di-kalimantan/250101028369

Warga Desa Ketimpun Merasa Dibohongi
Jum'at , 08 Januari 2010 07:24 | Spirit Kalteng | Dibaca 4 kali

KUALA KAPUAS, Tabengan:

Sebelumnya kelompok tani dari Desa Pulau Keladan menuding PT RASR melanggar kesepakatan karena menabat saluran irigasi di daerah tersebut, kini giliran warga Desa Ketimpun mengadukan perusahaan bersangkutan yang dianggap hanya membodohi masyarakat terkait program plasma sawit yang dijanjikan.

Ketua Koperasi Plasma Gemilang Sejahtera Bersama Paulus Madun mengatakan, PT RASR yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit ini sudah tidak sesuai dengan rancang bangun.

Selain itu juga menurut Paulus, rencana membuka lahan pekerjaan bagi warga sekitar dalam upaya peningkatan kesejahteraan hanya isapan jempol.

Padahal, sejak penanaman perdana yang dilakukan oleh Bupati Kapuas M Mawardi, 6 April 2009, warga desa telah mengikat suatu kemitraan dengan PT RASR. Namun saat ini kondisi tanaman tidak ada perawatan sama sekali, bahkan sudah ditumbuhi semak belukar. Sedangkan janji pemberdayaan masyarakat dalam peningkatan kesejahteraan itu sampai saat ini menurut Paulus warga sekitar hanya sebagai penonton.

Sehingga demikian, masyarakat sekitar menganggap kerja sama atau kemitraan yang dilakukan oleh PT RASR hanya sebagai kedok untuk memuluskan usaha pihak perusahaan dalam hal penguasaan lahan yang ada di beberapa desa sekitar perkebunan inti.

"Saya sebagai ketua kelompok tani plasma sangat kecewa dengan pihak PT RASR karena komitmenya dalam menyejahterakan masyarakat tidak pernah terealeasikan. Apalagi tanaman sawit yang ditanam di tempat kami tidak terurus dengan baik. Yang kami takutkan kalau hal ini dibiarkan berlarut-larut justru akan menyengsarakan warga karena ini juga akan menjadi beban anggota dalam menanggung utang yang akhirnya apabila tidak terbayar maka akan terjadi peralihan lahan," kata Paulus Madun, Kamis (7/1) siang.

Ditambahkan Paulus, dirinya atas nama anggota koperasi dan masyarakat Desa Ketimpun sangat berharap agar bupati segera melihat langsung bagaimana kondisnya di lapangan.

Masih menurut Paulus, mereka tidak berharap yang muluk-muluk, hanya meminta keseriusan dari pihak investor dalam hal ini PT RASR dalam mengelolan perkebunan plasma milik mereka. Karena mereka sangat berharap dengan adanya plasma ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Di tempat yang sama, salah seorang anggota Koperasi Harapan Jadi, Anang mengatakan saat ini kondisi tanaman sawit yang dilakukan pada penanaman perdana oleh bupati beberapa waktu lalu tidak bisa diharapkan, karena tanaman sawit itu sudah ditumbuhi semak belukar.

"Kami sangat mendukung program serta kebijakan bapak bupati dalam membangun harkat martabat rakyat Kabupaten Kapuas yang amanah dengan harapan meningkatkan ekonomi rakyat. Namun kalu begini yang dilakukan oleh investor, bukanya kesejahteraan rakyat yang didapat, justru rakyat jadi tambah melarat," kata Anang.

Dari penuturan Paulus, program kemitraan dan kerja sama inti plasama sawit yang dilakukan oleh PT RASR tersebut untuk Desa Ketimpun ada tiga kelompok koperasi yaitu Koperasi Gemilang Sejahtera Bersama, Koperasi Harapan Jadi, dan Koperasi Pantis Nyalong. (c-yul)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar